Russia Today melaporkan, pengawas anti-ekstremisme pusat Islam Al-Azhar Mesir, mengutuk rencana rezim Zionis untuk membangun sekitar 3.000 unit rumah di tanah Gereja Ortodoks di pinggiran Beit Safafa.
Dalam pernyataan persnya, pengawas Al-Azhar menggambarkan rencana pemukiman Israel sebagai pelanggaran yang jelas terhadap semua perjanjian dan resolusi yang menekankan penjagaan tanah Palestina dan gereja-gereja Kristen.
Pusat itu menekankan bahwa Israel menargetkan semua warga Palestina untuk mengubah realitas demografis di Quds demi para pemukim Zionis.
Pengawas Al-Azhar menolak kebijakan rezim Zionis yang menyerang situs-situs suci Palestina, baik Islam maupun Kristen, yang paling baru adalah insiden teroris di mana seorang penduduk ekstremis mencoba membakar Gereja Al-Jathmaniya di Quds.
Pengawasan Al-Azhar meminta komunitas internasional untuk melawan kebijakan-kebijakan pemukiman yang melanggar hukum internasional dan untuk melindungi situs-situs suci Palestina. (hry)