Menurut Iqna, konferensi pers musabaqoh Alquran Internasional untuk Pelajar Dunia Islam ke-8 digelar hari Selasa, 13 Februari, di Ruang Pertemuan Gedung Kementerian Pendidikan.
Hujjatul Islam Mohammad Hossein Pourthani, Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Kementerian Pendidikan, dengan mengucapkan selamat hari raya Sya’baniah, mengatakan 2.250 siswa mengikuti musabaqoh Alquran dan musabaqoh ini merupakan event terbesar di tanah air. Musabaqoh Alquran Internasional untuk pelajar dunia Islam diadakan dalam dua kategori, dewasa dan remaja, yang diadakan setiap dua tahun sekali. Pada tahap penyisihan musabaqoh ini diikuti oleh 70 mahasiswa dari luar negeri, dimana 30 diantaranya berhasil mencapai tahap final.
Dua bagian qiraat dan tahfiz untuk anak putra dan putri
Wakil Bidang Pendidikan dan Kebudayaan Kementerian Pendidikan menyatakan, tata cara musabaqoh adalah setelah seorang qari dewasa mentilawah, akan ada siswa yang memasuki musabaqoh. Perlombaan akan diadakan dalam dua bagian yaitu qiraat dan tahfiz, putra dan putri.
“Kuota setiap negara untuk mengikuti musabaqoh Alquran internasional bagi pelajar dunia Islam adalah empat. Sekitar 30 pelajar dari berbagai negara di dunia, kecuali Iran, akan mengikuti musabaqoh ini,” ucapnya.
Kehadiran 10 juri luar negeri
Mengenai penjurian, Hossein Pourthani menjelaskan, 10 juri pada bagian putra dan putri merupakan non-Iran dan berasal dari Suriah, Irak, Bahrain, Kuwait, Indonesia, Afghanistan, Bangladesh, dan Lebanon. Musabaqoh ini diikuti oleh 30 pelajar dari 15 negara Afganistan, Indonesia, Uganda, Bangladesh, Pakistan, Turki, Tunisia, Senegal, Irak, Oman, Gambia, Malaysia, Nigeria dan Selandia Baru.
Iran adalah satu-satunya negara yang menyelenggarakan musabaqoh pelajar internasional resmi
Michael Bagheri, Direktur Alquran dan Itrat Kementerian Pendidikan, mengatakan dalam pertemuan ini: “Republik Islam Iran adalah satu-satunya negara yang menyelenggarakan musabaqoh pelajar internasional resmi. Terdapat 17 negara di dunia yang mengadakan musabaqoh resmi tingkat dunia dalam berbagai usia, namun tidak satupun dari negara tersebut yang memiliki musabaqoh khusus untuk pelajar.”
Dia melanjutkan, dalam tiga periode terakhir, kami memimpin dalam bidang qiraat, baik di kalangan putra maupun putri di tingkat global, dan siswa kami menempati posisi pertama dengan selisih tipis, namun persaingan di bidang hafalan ini sangat ketat. Tahun ini merupakan tahun pertama kami mengadakan kelas persiapan secara langsung bagi seluruh masyarakat yang berhasil mencapai tahap final agar musabaqoh ini semakin ketat dan intens.” (HRY)
4199685