IQNA

Jawaban PBB terhadap Janji Pemilu Pelarangan Al-Quran di Belanda

15:18 - September 07, 2016
Berita ID: 3470677
YORDANIA (IQNA) - Zeid Ra’ad Al Hussein, diplomat Yordania dan Komisaris Tinggi HAM PBB, Senin (5/9), dalam konferensi keamanan dan keadilan menyebut janji pemilu Geert Wilders, pemimpin sayap kanan ekstrem Belanda yang melarang al-Quran dan peliburan masjid-masjid di negara ini sebagai hal yang konyol.

           Geert Wilders, Pemimpin Partai Islamophobia Belanda

Menurut laporan IQNA seperti dikutip dari Daily Sabah, Zeid Ra’ad Al Husseindengan berbicara kepada Geert Wilders dan politisi lainnya (Populis, demagog dan mitos) memperingatkan bahwa penyebaran kebijakan-kebijakan populis dan demogog akan memiliki dampak-dampak kekerasan.

Komisaris Tinggi HAM PBB mengatakan, sejarah mungkin dapat mengajari Mr. Geert Wilders dan semisalnya, yaitu Xenofobia dan intoleransi bagaimana mungkin mengarah menuju ke arah kekerasan senjata. Nuansa akan kental dengan kebencian dan dengan cepat akan berubah menjadi kekerasan yang dahsyat.

Zeid Ra’ad Al Husseinmenyebut janji pemilu Geert Wilders yang melarang menerima para imigran muslim, pelarangan al-Quran dan peliburan masjid-masjid di Belanda sebagai hal yang konyol dan aneh.

"Donald Trump di Amerika, Nigel Farage di Britania dan Jean-Marie Le Pen di Perancis termasuk para politisi lain yang menyerupai ISIS yang menggunakan taktik "Ketakutan” untuk kesuksesannya.

Geert Wilders, pemimpin partai sayap kanan ekstrem Belanda yang dinamai dengan Partai Kebebasan Belanda (PVV) dalam sebuah jajak pendapat sebelum pemilu parlemen mendapat keunggulan atas para saingan lainnya.

Pemilu umum Belanda diselenggarakan tanggal 15 Maret 2017 mendatang. 

http://iqna.ir/fa/news/3528157


captcha