IQNA

Polisi Belanda Menangani Penentang Penistaan Kesucian Alquran

11:02 - January 18, 2024
Berita ID: 3479504
IQNA - Polisi Belanda menyerang umat Islam yang berusaha mencegah pembakaran Alquran.

Menurut Iqna, mengutip Arabi 21, polisi Belanda menyerang umat Islam yang berusaha mencegah pembakaran Alquran di depan umum oleh ekstremis sayap kanan di kota Arnhem, Belanda.

Edwin Wagensveld, ketua kelompok ekstremis Pegida, mencoba membakar Alquran di pusat kota, yang menyebabkan umat Islam mencoba menghentikannya dengan paksa, namun polisi memukuli mereka dan kemudian melindungi ekstremis tersebut.

Sekitar 10 ekstremis Pegida berpartisipasi dalam acara pembakaran Alquran dan penghasutan umat Islam di kota ini, dan polisi mengumumkan bahwa mereka telah menangkap tiga Muslim.

Dalam keterangan Wali Kota ini disebutkan bahwa pembakaran Alquran bukanlah tindakan ilegal dan sudah mendapat izin sebelumnya.

Pegida (Patriotische Europäer gegen die Islamisierung des Abendlandes), yang berarti orang-orang Eropa yang patriotik menentang Islamisasi Barat, adalah sebuah gerakan politik di Dresden, Jerman. Sejak Oktober 2014, gerakan ini terus mengorganisir demonstrasi publik menentang pemerintah Jerman yang menentang apa yang disebutnya Islamisasi dunia Barat.

Pegida didirikan pada tahun 2014 oleh Lutz Bachmann, direktur sebuah agensi hubungan masyarakat di Dresden, Jerman. Lutz Bachmann awalnya mengumumkan bahwa motivasinya mendirikan Pegida adalah untuk melihat unjuk rasa pendukung Partai Pekerja Kurdistan (PKK) di Dresden, dan setelah melihat pawai ini, saya berpikir untuk membuat halaman Facebook yang melarang pengiriman senjata ke P. K. K. Pada bulan Desember 2014, Pegida menerbitkan manifesto tak bertanggal, satu halaman, berisi 19 artikel, yang sebagian besar membahas isu migran. (HRY)

 

4194285

captcha